SAROLANGUN – Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun Bachril Bakri menjadi pembina dalam apel gabungan siaga bencana Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tahun 2023.
Pelaksanaan apel gabungan siaga Karhutla itu, dilakukan untuk memantapkan persiapan dalam menghadapi ancaman Kabakaran hutan di Sarolangun.
PJ Bupati Sarolangu Bachril Bakri mengatakan, dalam penanganan Karhutla diperlukan sinergitas bersama.
“Membuka lahan dengan cara membakar menjadi salah satu faktor yang paling tinggi yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan itu menjadi besar,” katanya, Rabu (2/8).
Selain memperkuat sinergitas, Bachril meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut membantu pemerintah dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar.
“Tidak membuang puntung rokok sembarangan di hutan dan lahan. Lahan gambut sangat sulit dipadamkan ketika terjadi kebakaran,” ujarnya.
Bachril menceritakan, dari bulan Januari hingga Juli tahun 2023 terdapat 71 titik hotspot dengan luasan lahan terbakar 31,6 hektar dan menjadi nomor urut 3 hotspot tertinggi di Provinsi Jambi.
Ditambahkan Bachril, sesuai informasi BMKG diperkirakan bulan Agustus dan September tahun 2023 bakal terjadi Elnino menyebabkan kekeringan.
Sementara itu, tim Satgas Karhutla Sarolangun telah mendirikan posko bencana Karhutla di 4 titik dan terus melakukan patroli hingga sosialisasi kemasyarakat.
“Perlatanan penanganan karhutla ini, kita sudah memiliki mobil doube cabin 2 unit, mobil Truk 1 unit, Tangki air 2 unit, motor 15, mobil pemadam Strada 1 unit, tangki nepser,” ungkapnya.
“Skop api kecil 10 unit, skop api besar 15 unit, selang, tenda keluarga, tenda pengungsi, embung air portabel 5.000 liter dan sebagainya,” tambahnya.